Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan subvarian XFG dikenal juga sebagai “Stratus” ke dalam daftar Variant Under Monitoring (VUM). Meskipun belum meningkat menjadi Variant of Concern, penyebaran cepat dan mutasi uniknya menuntut kita untuk tetap waspada.
Stratus merupakan hasil rekombinasi genetik dua subvarian Omicron, yakni LF.7 dan LP.8.1.2. Berkat rekombinasi ini, Stratus kerap dijuluki “varian Frankenstein” karena membawa kombinasi mutasi baru yang potensial meningkatkan daya tularnya. Sejak pertama kali terdeteksi awal 2025, XFG kini telah dilaporkan di 38 negara di Eropa, Amerika, dan Asia-Pasifik, menyumbang sekitar 22–23 % dari total kasus global per akhir Juni 2025.
Gejala Stratus pada dasarnya mirip Omicron sebelumnya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan kelelahan. Namun yang menonjol adalah suara serak atau kasar(hoarseness), yang sering muncul sebagai tanda awal infeksi XFG. Beberapa pasien juga melaporkan nyeri kepala, mual, hingga diare ringan, tetapi kehilangan indra penciuman/rasa kini lebih jarang ditemui dibandingkan gelombang COVID-19 sebelumnya.
Menurut WHO, hingga saat ini Stratus belum menunjukkan kecenderungan meningkatkan keparahan penyakit atau angka kematian dibanding varian Omicron sebelumnya. Risiko rawat inap dan komplikasi berat tetap rendah, terutama pada mereka yang telah menerima vaksinasi lengkap ditambah booster terbaru. “Varian ini tidak lebih mematikan, namun peningkatan kasus perlu diwaspadai karena kemampuannya menular lebih cepat,” ungkap pakar virologi dalam konferensi pers regional.
Data global menunjukkan Stratus tidak menambah angka kematian atau tingkat rawat inap dibanding pendahulunya. Artinya, bagi kebanyakan orang dengan kekebalan dasar (vaksin + booster), gejala akan berlalu dalam hitungan hari. Namun, untuk lansia atau penderita penyakit penyerta, kewaspadaan ekstra tetap diperlukan. Vaksin COVID-19 generasi terbaru masih efektif mencegah gejala berat saat terinfeksi Stratus. Tak hanya itu, obat antivirus standar seperti Paxlovid juga tetap direkomendasikan untuk mengurangi risiko komplikasi pada kasus menengah ke atas.
Di samping Stratus, subvarian lain Nimbus (NB.1.8.1) menjadi sorotan, terutama karena gejalanya yang disebut“razor-blade throat” (sensasi seperti tergores pisau di tenggorokan). Tetapi, sama seperti Stratus, Nimbus belum memicu lonjakan angka keparahan.
Walau Stratus belum menimbulkan lonjakan kematian atau rawat inap berlebih, ciri khas suara serak yang mengiringinya bisa memicu penularan tanpa disadari terutama jika kita menyepelekan gejala ringan. Perbarui vaksin Anda, kenali tanda-tandanya, dan tetap disiplin protokol kesehatan. Dengan begitu, kita bisa mencegah “musim baru” COVID-19 yang tidak diundang.
Ingin memantau riwayat kesehatan dengan mudah? Gunakan KlinikMe sebagai aplikasi rekam medis digital yang membantu Anda mencatat gejala, hasil tes, dan jadwal vaksinasi secara aman. Dengan KlinikMe, informasi kesehatan Anda selalu di ujung jari, kapan pun, di mana pun.
Stay safe dan tetap waspada!