Jangan abaikan suhu panas disaat cuaca ekstrem karena dapat memberikan efek buruk pada kulit. Cuaca ekstrem yang kerap berubah-ubah memang akan berakibat buruk. Faktor-faktor seperti suhu, paparan UV sinar matahari hingga polusi menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah pada kulit. Belum lagi dikarenakan masih berada disituasi pandemic, kita masih diharuskan menggunakan masker. Yang tentunya juga dapat mempengaruhi kondisi kulit seseorang. Dilansir oleh Healthsite, ada beragam masalah kesehatan kulit yang sering menyerang negara-negara tropis seperti Indonesia.
Apa kata Ahli kulit mengenai Climate Changes?
Diliput oleh Liputan6.com pada wawancara dengan dr. Arini Widodo Sp.KK, bahwa kulit juga perlu beradaptasi dengan perubahan iklim yang menjadi lebih panas, dan cuaca yangsering berganti-ganti. Pancaran sinar matahari yang sangat hebat dapat mempengaruhi kulit, dan dengan adanya climate change akan mengundang polusi yang lebih banyak lagi. Yang mana hal ini dikhawatirkan terjadinya kerusakan penahanan atau barrier pada kulit. Perlunya perawatan kulit sebelum maupun sesudah terjadinya masalah pada kulit harus ditangani dan dikonsultasikan dengan spesialis kulit.
Masalah Kulit Akibat Cuaca Ekstrem
Namun, masalah kulit apa saja yang akan terdampak oleh cuaca ekstrem ini? Berikut ulasannya:
1. Kulit Terbakar
Sunburn menjadi salah satu dampak yang sering terjadi ketika kulit terpapar matahari secara langsung. Kulit terbakar membuat kulit menjadi kemerahan, terasa perih hingga terkelupas.
2. Jerawat
Jika berbicara tentang masalah kulit, tentunya jerawat menjadi salah satu yang sering terjadi. Untuk kita yang tinggal di iklim tropis memang membuat kulit lebih mudah berjerawat terutama jika suhu udara memanas. Saat cuaca panas, akan menjadi lembab karena keringat ataupun minyak wajah. Akibatnya dengan kelembapan yang berlebihan, maka pori-pori akan terbuka sehingga kotoran dan debu akan mudah masuk.
3. Flek Hitam
Biasanya, flek hitam atau Hiperpigmentasi adalah akibat bekas jerawat berwarna cokelat tua. Penyebab terbesar munculnya hiperpigmentasi adalah sinar matahari. Saat terpapar, melanosit secara alami akan memproduksi lebih banyak melanin dalam upaya melindungi kulit dari rasa terbakar. Prodksi melanin yang berlebihan akibat paparan sinar matahari akan menyebabkan bitnik-bintik gelap pada kulit atau sunspot.
4. Panu
Penyakit dengan nama medis Tinea versicolor ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Dikarenakan cuaca yang lembab diakibatkan curah hujan, banjir dan suhu lembab yang terjadi, tidak menutup kemungkinan munculnya panu pada kulit Anda.
Untuk menghindari masalah-masalah kulit yang timbul, ada baiknya sebelum beraktivitas diluar untuk menggunakan sun block yang mengandng UVA dan UVB sebagai perlindungan kulit. Setidaknya gunakan sunscreen yang memiliki minimal SPF 30. Selain itu, dengan banyak minum air putih juga dapat membantu mengurangi dehidrasi pada kulit.
Sobat KM juga dapat melakukan konsultasi di klinik kulit dan kecantikan kesayangan lho! Tanpa ribet datang langsung, Anda bisa booking secara online di website KlinikMe.com (langsung link ke booking klinik). Tanpa perlu buat akun, dengan KlinikMe Anda bisa cari klinik, buat janji dan booking saat itu juga.
Artikel Terkait
Vaksin sudah ada, seperti apa sih gejala Monkeypox?