Tingginya Tingkat Depresi pada Lansia di Indonesia

artikel

Depresi di kalangan lansia menjadi masalah kesehatan yang semakin mendesak, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Berbagai faktor seperti kondisi kesehatan kronis, isolasi sosial, dan perubahan hidup drastis dapat memicu depresi pada usia lanjut.

Menurut World Population Review pada tahun 2023, Indonesia mencatat sekitar 9,16 juta kasus depresi dengan prevalensi 3,7% dari total populasi. Lansia adalah kelompok yang rentan mengalami depresi, dengan faktor risiko seperti penyakit kronis, kesepian, dan kehilangan pasangan atau peran sosial yang signifikan.

Faktor Penyebab Depresi pada Lansia

1. Kondisi Kesehatan

Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker dapat meningkatkan risiko depresi pada lansia. Penurunan kesehatan fisik sering kali disertai dengan penurunan kesehatan mental.

2. Isolasi Sosial

Kehilangan teman atau pasangan hidup, pensiun, dan mobilitas yang terbatas dapat menyebabkan isolasi sosial, yang merupakan faktor utama depresi.

3. Perubahan Hidup Drastis

Pensiun, kehilangan identitas pekerjaan, dan perubahan reputation sosial dapat mengurangi rasa kepercayaan diri dan tujuan hidup pada lansia.

Depresi pada lansia tidak hanya mempengaruhi kesehatan intelektual tetapi juga fisik. Lansia yang mengalami depresi cenderung mengabaikan perawatan kesehatan diri mereka, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan kronis yang sudah ada. Depresi yang tidak diobati juga meningkatkan risiko bunuh diri di kalangan lansia, terutama pada pria berusia di atas 85 tahun.

Pencegahan dan Pengobatan yang Dapat Dilakukan

1. Deteksi Dini dan Diagnosis

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah perkembangan depresi yang lebih parah. Pemeriksaan rutin oleh profesional kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi gejala depresi sejak dini.

2. Terapi Psikologis

Terapi kognitif perilaku dan terapi interpersonal adalah beberapa metode yang efektif untuk mengatasi depresi pada lansia. Terapi ini membantu lansia mengembangkan strategi coping yang sehat dan mengatasi pemikiran negatif.

3. Dukungan Sosial

Mendorong partisipasi dalam kegiatan sosial dan komunitas dapat membantu mengurangi isolasi sosial. Keluarga dan teman juga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional yang diperlukan.

4. Pengelolaan Kesehatan Fisik

Mengelola kondisi kesehatan kronis dengan baik dan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan menjaga pola makan yang seimbang, dapat membantu mengurangi gejala depresi.

Depresi pada lansia adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor penyebab dan dampaknya, serta melalui pendekatan pencegahan dan pengobatan yang komprehensif, kita dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan mengurangi prevalensi depresi. Dukungan dari keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan adalah kunci dalam menghadapi tantangan ini.

Artikel Terkait

Awas cuaca ekstrem, dapat pengaruhi kesehatan kulit

Vaksin sudah ada, seperti apa sih gejala Monkeypox?

Revolusi Pengobatan Kanker Hati: Microrobot Canggih dengan Presisi Ti....